Erosi pantai di pulau Pasifik

Referensi:
Gillie RD. (1997). Causes of coastal erosion in Pacific Island Nations. Journal of Coastal Research, Special Issue No.24 Island States at Risk: Global Climate Change, Development and Population (Fall 1997), pp. 173-204.

Erosi daerah pantai berikut dampaknya terhadap pemanfaatan zona pantai oleh manusia akhir-akhir ini menjadi sebuah masalah yang serius di banyak negara pulau berkembang di kawasan Pasifik. Satu respon terhadap masalah ini adalah perlindungan daerah pantai yang menjadi isu utama di dalam pembiayaan dan pengelolaan. Sebelum menuju pada solusi, terlebih dahulu harus ada pemahaman mengenai sifat fisik dari masalah yang terjadi. Hal demikian biasanya terabaikan, yang kemudian menggangu pencapaian solusi atau respon seperti yang diharapkan. Implikasinya bagi pembuat keputusan sangatlah besar, baik di dalam pemilihan langkah-langkah perlindungan maupun pengelolaan zona pantai secara terpadu.

Sebagian besar wilayah pantai alami, khususnya di daerah tropis, berada pada keseimbangan yang tetap. Pola-pola musim siklik, dengan skala waktu berbulan-bulan hingga berpuluh-puluh tahun, menyebabkan perubahan kondisi seimbang pada pantai. Proses penyesuaian terjadi semakin kontinu, namun biasanya hanya diketahui pada saat terjadi perubahan besar pada alam atau ketika manusia mengganggu keseimbangan alam dengan menempatkan struktur-sturktur wilayah pantai di dalam zona pantai aktif (active beach zone). Seringkali muncul persepsi akan perlunya mengambil langkah-langkah perlindungan wilayah pantai berbiaya mahal manakala terjadi kemungkinan adanya restorasi pantai alami pada saat itu.

Berbagai jenis ancaman dari alam, termasuk di antaranya peristiwa-peristiwa iklim, oseanografi, dan tektonik yang ekstrim, membawa dampak fisik, ekologi, sosial dan ekonomi bagi kawasan pantai pulau Pasifik. Peristiwa-peristiwa jangka pendek dapat menyebabkan erosi pantai yang parah dan menimbulkan konsekuensi jangka panjang. Kenaikan permukaan air laut yang berhubungan dengan perubahan iklim global merupakan masalah yang telah diakui pengaruhnya oleh negara-negara pulau Pasifik, khususnya negara yang memiliki daerah-daerah elevasi rendah. Meskipun demikian, secara historis angka perubahan ketinggian permukaan air laut di Pasifik beragam dan bergantung pada faktor-faktor temaptan maupun regional maupun pada perubahan ketinggian permukaan air laut. Pemahaman yang lebih tentang proses-proses fisika dari zona pantai di negara-negara pulau Pasifik perlu diwujudkan guna memberikan landasan  teknis yang tepat untuk respon-respon pengelolaan terhadap kenaikan permukaan air laut yang disebabkan oleh iklim.

Kegiatan-kegiatan manusia di zona pantai juga dapat menyebabkan masalah erosi. Penggalian pasir pantai untuk bangunan dan reklamasi sering menyebabkan kelangkaan jangka panjang sumber pasir di pantai dan secara signifikan memperlemah kemampuan pantai untuk melindungi alam. Sebagai aturan umum, penggalain pasir dari pantai semestinya dilarang. Struktur sand-strapping dan konstruksi causeway juga telah menyebabkan banyak masalah serius di kawasan pantai. Reklamasi daratan di sepanjang tepi pantai (shorefront land) merusak zona pantai yang dinamis dan 'menonaktifkan' pasir yang semula merupakan bagian dari sistem pantai yang aktif. Konstruksi dinding laut (seawall) adalah usaha yang mahal dan biasanya menambah masalah erosi.

Popular posts from this blog

A study of drinking water quality of PDAM

Healthcare Waste in the United States Healthcare System

Javanese Culture Dominance in Indonesian Business