Aturan riset dengan subjek manusia dan pengaruhnya terhadap pelaku riset dan universitas

Judul asli: "How Human Subjects Research Rules Mislead You and Your University, and What to Do About It"
Penulis: Gary King, Melissa Sand
Sumber: wfcia.harvard.edu/publications

Universitas mewajibkan fakultas dan mahasiswa untuk merencanakan riset yang melibatkan subyek manusia untuk dapat lulus dari uji sertifikasi formal dan menyerahkan rencana-rencana riset untuk mendapatkan persetujuan. Siapapun yang mampu menjalani ujian akan lebih memahami pentingnya persyaratan legal tersebut namun, pada waktu yang bersamaan, sering tersesat ke dalam pemikiran bahwa mereka dapat menerapkan aturan serupa bagi pekerjaan mereka, yang, dalam prakteknya, tidak semestinya demikian. Mereka juga akan kehilangan banyak persyaratan legal lainnya yang tidak tercantum di dalam pelatihan yang mereka jalani namun yang mengatur perilaku mereka. Terakhir, pelatihan membuat mereka cenderung tidak memahami sama sekali esensi dari situasi politik yang mereka hadapi. Resikonya bagi universitas, kolaborator, dan karir sangatlah fatal, selain itu dapat pula memunculkan rasa frustrasi pada diri para pelaku riset tentang dan bagi publik. Birokrasi kelayakan riset universitas telah mengalami perkembangan, dalam makna yang benar namun terkadang melalui cara-cara yang tidak produktif yang tidak diwajibkan oleh undang-undang atau pedoman federal. Penelitian ini memberikan masukan kepada fakultas dan mahasiswa tentang bagaimana menghadapi sistem yang berlaku saat ini, dan mengusulkan adanya perubahan-perubahan birokrasi kelayakan riset universitas, yang semestinya memberikan keuntungan kepada fakultas, mahasiswa, staf, anggaran universitas, dan subyek riset ini.

Popular posts from this blog

Healthcare Waste in the United States Healthcare System

A study of drinking water quality of PDAM

International Forestry LawReducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) and decentralized forest management