Meta-analisis dan kritik konseptual riset tentang ambiguitas peran dan peran konflik di tempat kerja
A Meta-analysis and Conceptual Critique of Research on Role Ambiguity and Role Conflict in Work Settings
Susan E. Jackson, Randall S. Schuler (1985)
Department of Management, Graduate School of Business Administration, New York University
Academic Press, Inc.
Teori peran (role theory) telah menjadi bagian yang signifikan dari kegiatan peneltiian sejak dekade 1950an. Penelitian-penelitian yang berhubungan dengan teori peran yang telah dilakukan antara lain tentang konstruk ambiguitas peran dan konflik peran (contoh penelitian, Gross, Mason, & McEachern 1978; Kahn, Wolfe, House, & Lirtzman 1970). Sebagian besar (sekitar 85%) penelitian skala ambiguitas peran dan konflik peran yang dikembangkan oleh Rizzo et al. 1970 (Van Sell, Brief, & Schuler 1981).
Tidak adanya kesepakatan tentang pengetahuan ambiguitas peran dan konflik peran mengilhami dilakukannya penelitian ini. Mengingat telah terdapat hampir 200 peenltiian yang juga menggunakan ukuran-ukuran ambigitas peran dan konflik peran, maka peneliti menganggap perlu adanya kajian untuk memastikan apakah kesimpulan yang lebih sempurna tentang ambiguitas peran dan konflik peran dapat diperoleh dalam penelitian ini.
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) mengkaji secara komprehensif teori/literatur empiris tentang ambiguitas peran dan konflik peran; 2) melakukan analisis kritis terhadap teori untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang pentingnya ambiguitas peran dan konflik peran di dalam organisasi; 3) menawarkan kesimpulan-kesimpulan tentang kegunaan ambiguitas peran dan konflik peran sebagai konstruk sentral di dalam menjelaskan perilaku organisasi, jika ada jaminan untuk itu; dan 4) memperkenalkan arah-arah baru untuk penelitian mendatang.
Untuk fasilitasi presentasi meta-analisis, analisis dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam anteseden dan konsekuensi atau hasil yang dihipotesiskan yang berhubungan dengan konflik peran dan ambiguitas peran. Pembagian lebih dipengaruhi oleh konseptualisasi dibandingkan oleh empirisme, karena sebagian besar penelitian bersifat cross-sectional dan tidak memungkinkan adanya interpretasi sebab-akibat yang jelas (Van Sell et al. 1981).
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan meta-analisis terhadap 29 korelat ambiguitas peran dan konflik peran. Prosedur meta-analisis digunakan untuk mengukur kekuatan dan konsistensi hubungan yang ditemukan antara masing-masing dari 29 korelat dan ambiguitas peran dan konflik peran. Selain itu, penggunaan meta-analisis juga berlaku untuk menentukan di mana variabel-variabel moderator sebaiknya digunakan di dalam riset selanjutnya tentang ambiguitas peran dan konflik peran.
Korelasi rata-rata banyak variabel konteks organisasi dengan peran ambigutas peran dan konflik peran substansial dan secara signifikan bertambah jika dibenarkan untuk ketidakreliabilitasannya. Sebaliknya, karakteristik individu secara umum tidak terlalu kuat hubungannya dengan konflik peran dan ambiguitas peran. Sebagian besar hubungan yang terjadi yang menjelaskan sebab dan konsekuensi potensial ambiguitas peran dan konflik peran cenderung dipengaruhi oleh variabel-variabel moderator.
Teori peran (role theory) telah menjadi bagian yang signifikan dari kegiatan peneltiian sejak dekade 1950an. Penelitian-penelitian yang berhubungan dengan teori peran yang telah dilakukan antara lain tentang konstruk ambiguitas peran dan konflik peran (contoh penelitian, Gross, Mason, & McEachern 1978; Kahn, Wolfe, House, & Lirtzman 1970). Sebagian besar (sekitar 85%) penelitian skala ambiguitas peran dan konflik peran yang dikembangkan oleh Rizzo et al. 1970 (Van Sell, Brief, & Schuler 1981).
Tidak adanya kesepakatan tentang pengetahuan ambiguitas peran dan konflik peran mengilhami dilakukannya penelitian ini. Mengingat telah terdapat hampir 200 peenltiian yang juga menggunakan ukuran-ukuran ambigitas peran dan konflik peran, maka peneliti menganggap perlu adanya kajian untuk memastikan apakah kesimpulan yang lebih sempurna tentang ambiguitas peran dan konflik peran dapat diperoleh dalam penelitian ini.
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) mengkaji secara komprehensif teori/literatur empiris tentang ambiguitas peran dan konflik peran; 2) melakukan analisis kritis terhadap teori untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang pentingnya ambiguitas peran dan konflik peran di dalam organisasi; 3) menawarkan kesimpulan-kesimpulan tentang kegunaan ambiguitas peran dan konflik peran sebagai konstruk sentral di dalam menjelaskan perilaku organisasi, jika ada jaminan untuk itu; dan 4) memperkenalkan arah-arah baru untuk penelitian mendatang.
Untuk fasilitasi presentasi meta-analisis, analisis dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam anteseden dan konsekuensi atau hasil yang dihipotesiskan yang berhubungan dengan konflik peran dan ambiguitas peran. Pembagian lebih dipengaruhi oleh konseptualisasi dibandingkan oleh empirisme, karena sebagian besar penelitian bersifat cross-sectional dan tidak memungkinkan adanya interpretasi sebab-akibat yang jelas (Van Sell et al. 1981).
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan meta-analisis terhadap 29 korelat ambiguitas peran dan konflik peran. Prosedur meta-analisis digunakan untuk mengukur kekuatan dan konsistensi hubungan yang ditemukan antara masing-masing dari 29 korelat dan ambiguitas peran dan konflik peran. Selain itu, penggunaan meta-analisis juga berlaku untuk menentukan di mana variabel-variabel moderator sebaiknya digunakan di dalam riset selanjutnya tentang ambiguitas peran dan konflik peran.
Korelasi rata-rata banyak variabel konteks organisasi dengan peran ambigutas peran dan konflik peran substansial dan secara signifikan bertambah jika dibenarkan untuk ketidakreliabilitasannya. Sebaliknya, karakteristik individu secara umum tidak terlalu kuat hubungannya dengan konflik peran dan ambiguitas peran. Sebagian besar hubungan yang terjadi yang menjelaskan sebab dan konsekuensi potensial ambiguitas peran dan konflik peran cenderung dipengaruhi oleh variabel-variabel moderator.