Tatakelola di dalam kebijakan luar negeri Uni Eropa: mencari pengaruh negara kecil

Skander Nasra
Journal of European Public Policy 18: 2 March 2011: 164-180
Routledge, Taylor & Francis Group


It is often stated that small states are not left much choice other than
to accept the authority of large states in European Union (EU) foreign policy. This article argues that they may indeed be small in terms of resources but not necessarily in terms of influence. Conceptualizing EU foreign policy as a system of governance, the article suggests a framework for analysis to explain the extent to which small states may wield influence. The utility of the proposed framework is demonstrated by examining Belgian diplomatic activity in EU foreign policy towards the Democratic Republic of the Congo.

Keywords: Belgium; Democratic Republic of Congo; European Union foreign policy; governance; influence; small states

Tatakelola di dalam kebijakan luar negeri Uni Eropa: mencari pengaruh negara kecil

Di dalam lingkungan Uni Eropa, kelompok negara kecil tidak memiliki banyak kesempatan untuk melawan otoritas kebijakan luar negeri yang dikeluarkan oleh kelompok negara besar. Peneliti berpendapat bahwa meskipun kelompok negara kecil tidak memiliki sumber daya yang banyak tetapi mereka seharusnya tetap memberikan pengaruh. Dengan memahami kebijakan luar negeri Uni Eropa sebagai sebuah sistem tatakelola, penelitian ini berusaha memperkenalkan sebuah kerangka analisis untuk menjelaskan sejauh mana pengaruh yang diberikan oleh kelompok negara kecil di dalam organisasi regional tersebut. Guna menjelaskan manfaat dari kerangka analisis ini, peneliti mengambil contoh kegiatan diplomatik negara Belgia terhadap Republik Demokratik Kongo.

Kata kunci: Belgia, kebijakan luar negeri Uni Eropa, tatakelola, pengaruh, negara kecil, Republik Demokratik Kongo

Popular posts from this blog

Bureaucratic Issues in Indonesia

Healthcare Waste in the United States Healthcare System

A study of drinking water quality of PDAM