Membatasi pemanfaatan empedu beruang untuk keberlangsungan beruang di negara Laos

Referensi :

Sukanan D, Anthony BP. 2019. Community attitudes towards bears, bear bile use, and bear conservation in Luang Prabang, Lao PDR. Journal of Ethnobiologcy and Ethomedicine, 15:15. DOI : https://doi.org/10.1186/13002-019-0292-5.


Latar belakang: Empedu beruang dipercayai oleh banyak orang di kawasan Asia memiliki manfaat sebagai obat. Kepercayaan ini memicu terjadinya pemburuan besar-besaran terhadap beruang dan peternakan beruang. Di dalam kasus negara Laos, meskipun sebagian besar peternakan beruang diadakan secara legal, namun dari waktu ke waktu jumlahnya semakin banyak sehingga mengancam keberlangsungan beruang. Guna menanggulangi potensi kepunahan, Laos membangun sebuah suaka untuk beruang di Luang Prabang dengan tujuan menyediakan tempat hidup dan berkembang biak beruang. Pemahaman tentang tingkat dan sifat dukungan masyarakat setempat terhadap pembangunan suaka adalah hal yang sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang konservasi beruang. 

Metode: Berpedoman pada kerangka etnozoologi dan konservasi, penelitian ini melibatkan warga setempat yang tinggal di sekitar lokasi suaka sebagai responden survei. Peneliti mengadakan wawancara mendalam dengan pemuka masyarakat dan perwakilan lembaga pemerintah setempat. Kuesioner pertanyaan memuat status sosial-ekonomi dan sikap terhadap beruang, penggunaan empedu beruang, dan konservasi beruang pada umumnya.

Hasil: Para responden memiliki sikap yang positif terhadap beruang dan konservasi beruang. Umur, jenis kelamin, etnis, asal desa, dan jumlah anggota di dalam keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap mengenai penggunaan empedu beluang, yang dapat pula ditentukan dengan perluasan sumber persediaan bagi pasar obat tradisional di daerah perbatasan dengan negara RR Cina. Akan tetapi, banyak warga yang kurang pengetahuan tentang status terkini dari beruang, baik yang hidup liar maupun yang ditangkap. Hal demikian boleh jadi disebabkan oleh kurangnya jangkauan pelibatan insentif masyarakat untuk memberikan pengaruh yang positif terhadap sikap. Peneliti berpendapat bahwa masyarakat setempat akan perlu disertakan ke dalam usaha-usaha konservasi sembari menambah pengetahuan tentang isu-isu konservasi melalui pelibatan dan komunikasi yang lebih intensif.

Simpulan: Sikap positif terhadap beruang ditemukan di dalam masyarakat yang tinggal di sekeliling lokasi suaka. Para penduduk desa sangat mengenal undang-undang yang mengatur konservasi satwa liar namun masih memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang status dan kerawanan dari beruang liar di Laos, khususnya bagaimana peternakan beruang tumbuh menjadi ancaman bagi keberlangsungan spesies tersebut. Usaha-usaha konservasi harus mencakup gagasan-gagasan ko-edukasi yang relevan dengan kebudayaan guna memperoleh lebih banyak dukungan dari masyarakat setempat.

Popular posts from this blog

Healthcare Waste in the United States Healthcare System

International Forestry LawReducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) and decentralized forest management

A study of drinking water quality of PDAM